Total Tayangan Halaman

Rabu, 09 Desember 2009

PROBLEMATIKA MASA REMAJA
By Toha
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintregasi dengan masyarakat dewasa usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang - orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang – kurangnya dalam masalah hak integrasi dalam masyarakat dewasa menpunyai banyak aspek efektif kurang lebih berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkanya untuk mencapai intergrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataanya merupakan cirikhas yang umum dari perkembangan ini.
Pada awal masa perkembangan remaja mempunyai sikap dan prilaku , sikap nilai nilai pada awal masa remaja berbeda dengan masa akhir remaja. Dengan demikian secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagaian yaitu: awal masa dan akhir masa remaja . Garis pemisah antara awal dan akhir masa remaja terletak pada kira – kira sekitar usia tujuh belas tahun usia dimana rata – rata setiap remaja memasuki sekolah menengah atas.
Menurut Siti Rahayu Buditomo telah mengadakan analisa yang cermat mengenai aspek perkembangan masa remaja, yang secara global berlangsung antara umur 12 dan 21 tahun, dengan pembagian 12 – 15 tahun, masa remaja awal, 15 -18 tahun, masa remaja pertengahan, 18 – 21 tahun, masa remaja akhir, akan mengemukakan banyak faktor yang masing – masing perlu mendapat tinjauan tersendiri.
Awal masa remaja berlangsung kira – kira dari tiga belas tahun sampai enam belas tahun atau tujuh belas tahun dan masa akhir remaja sekitar umur enam belas tahun atau tujuh belas tahun sampai delapan belas tahun, yaitu usia sudah matang menurut hukum. Denga demikiam masa remaja merupakan masa yang sangat singkat. Para pakar pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan tahab – tahab peralihan tersebut, dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan masa peralihan dari masa kanak - kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa . Biasanya remaja belum dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu mereka harus menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kematangan emosi, sosial dan kepribadian . dalam pandangan Islam seorang manusia telah akil baligh, maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatanya, Jika berbuat baik akan mendapat pahala, dan apabila melakukan perbuatan yang tidak baik akan berdosa. Menurut pendapat penulis ini menunjukan bahwa masa remaja menurut Islam sangat jelas karena, dimulai masa baligh berarti sudah menpunyai tanggung jawab atas semua perbuatan yang dilakukanya.
A. Ciri Khusus kehidupan remaja pada Fase ini.
1. Masa remaja sebagai pereode peralihan
Dalam setiap pereode peralihan , status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan bukan seorang dewasa, kalau remaja berprilaku seperti anak akan diajari bertindak sesuai dengan umurnya. Kalau remaja bertindak seperti orang dewasa, sering kali dituduh terlalu besar celananya dan dimarahi bertindak seperti orang dewasa. Pereode Peralihan berarti tidak terputusnya perubahan dari apa yang telah terjadi sebelumnya, akan meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang.
2. Masa remaja sebagai periode perubahan
Awal masa remaja ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan prilaku dan sikap juga berkembang dengan pesat. Ada lima unsur yang mengalami perubahan :
a) Meningginya Emosi yang intensitanya tergantung pada sikap perubahan yang terjadi
b) Perubahan Tubuh
c) Perubahan Minat.
d) Perubahan pola prilaku.
e) Perubahan sikap
3. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu ;
a) Sepanjang masa kanak – kanak sebagaian masalah diselesaikan oleh orangtuanya
b) Masa remaja merasa diri mandiri, sehingga ingin mengatasi masalahnya menurut caranaya sendiri.
4. Masa remaja sebagi masa mencari Identitas
Pada awal tahun remaja penyesuaian dengan kelompok sangat penting bagi kaum laki atau perempuan, lambat laun mereka akan mencari identitas diri, karena tidak puas lagi menjadi sama dengan temanya
5. Masa remaja sebagiai usia yang menimbulkan ketakutan
Karena masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri
6. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
7. Masa remaja kejiwaanya tidak setabil, keadaan emosinya goncang, mudah condong kepada ekstrim, sering terdorong, semangat, peka, mudah tersinggung dan perhatianya terpusat pada dirinya.
B. Perkembangan fisik, psikis, sosial, dan keagamaan.
1. Perkembangan fisikdan psikis.
Masa remaja ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik atau psikisnya,diantaranya :
a). Tanda –tanda Pemasakan Seksual
Bersamaan dengan kematangan perkembangan fisik juga organ – organ seksual berkembang menjadi masak.
b) Perbedaan kreteria pemasakan seksual
Perbedaan pemasakan seksual laki – laki dengan perempuan berbeda yaitu kalau perempuan ditandai dengan menarche ( haid pertama ) sedangkan laki- laki ditandai dengan adanya ejukulasi pertama wet drem atau al –ihtilam.
c) Perbedaan urutan gejala pemasakan Seksual
d) Perkembangan Percintaan remaja
Seorang remaja akan mengalami masa percintaan didalam masa kehidupanya pada usaia belasan tahun.


2. Perkembangan sosial dan keagamaan
Percepatan perkembangan dalam masa remaja yang berhubungan dengan pemasakan seksualitas, juga mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial remaja. Sebelum masa remaja sudah ada saling hubungan yang lebih erat antara anak –anak yang sebaya.
Semakin banyak partisipasi anak dalam kegiatan sosial, semakin besar kompetensi sosial remaja, seperti dilihat kemampuan untuk menonjolkan diri pribadinya, dalam mengadakan pembicaraan, dalam melakukan olah raga dan permainan, yang populer, dan prilaku baik dalam berbagai situasi sosial. Mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
a) Kuatnya pengaruh kelompok sebaya
b) Perubahan dalam prilaku Sosial
c) Pengelompokan Sosial Baru
d) Nilai baru dalam memilih teman, pemimpin.
Sedangkan Perkembangan Keagamaan pada masa remaja menaruh minat pada agama dan menganggab bahwa agama berperan penting dalam kehidupan. Minat pada agama antara lain tampak dalam membahas agama , mengikuti pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinngi, dan mengikuti berbagai upacara agama. Masa remaja merupakan masa keyakinan akan relegius, agama sebagai suatu sumber dari rangsangan emosional dan intelektual para pemuda ingin mempelajari agama berdasarkan penegrtian intelektual dan tidak ingin menerima begitu saja, mereka meragukan agama bukan karena ingin menjadi agnostik atau aftheis, melainkan mereka ingin menerima agama, sebagai sesuatu yang bermakna berdasarkan keinginan mereka untuk mandiri dan bebas menentukan keputusan – keputusan mereka sendiri.
Ada tiga pula perubahan minat agama:
1. Pereode kesadaran Relegius
2. Pereode keraguan Relegius
3. Pereode Rekontruksi agama.

C. Pengembangan Kualitas pendidikan pada fase ini.
Pada umumnya remaja muda suka mengeluh tentang tentang sekolah dan tentang larangan – larangan pekerjaan rumah, yang dibebankan pada dirinya, mereka mulai kritis terhadap guru – guru dan cara guru mengajar ini sudah merupakan mode remaja muda yan g ingin menjadi populer diantara teman – teman sebaya, harus menghindari kesan ia pandai hal ini berlaku bagi remaja perempuan. Begitu pula bagi remaja muda laki – laki sebagaian besar bisa menyesuaikan dengan baik di sekolah, baik dalam masalah akademik maupun sosial dan diam – diam menyukai lawan jenisnya.
Besar minatnya remaja dalam pendidikan sangat dipengaruhi adanya minat pekerjaan, kalau ingin mendapat pekerjaan yang baik maka semangat untuk menutut pendidikan yang lebih tinggi, menurut Elizabeth B. Hurlock ada tiga macam remaja yang berminat pada pendidikan :
1. Remaja yang orang tuanya memiliki cita – cita yang tinggi yang tidak realistik dengan prestasia akademik,atletik atau prestasi sosial yang terus menerus mendesak untuk mencapai sasaran yang dikehendaki.
2. Remaja yang kurang diterima teman –teman sekelas, yang tedak mengalami rasa kegembiraan sebagaiman yang dialami teman – teman sekelas dengan berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
3. Remaja yang matang lebih awal yang merasa fisiknya jauh lebih besar dibandingkan dengan teman – temanya sekelasnya, dan karena penampilan lebih tua dari usia yang sesungguhnya.
Para remaja yang kurang minatnya pada pendidikan biasanya menunjukan ketidak senangan, mendapatkan prestasi yang rendah, para remaja cenderung bercita – cita tinggi yang tidak realistis, oleh karena itu ia tidak puas dengan mendapatkan prestasi, akan tetapi kalau mendapatkan prestasi yang sama akan mendaptkan kepuasan bila cita- cita mereka lebih realistis., kalau mereka gagal apa yang dicita –citakan mereka akan meraa tidak puas.
Demikian kondisi remaja awal pada masa sekolah menengah atas SMA / SMK, sebagai guru harus memahami karakteristik setiap siswa yang akan kita berikan materi pelajaran, agar materi yang kita sampaikan akan bisa diterima dengan baik. semoga ada mamfaatnya.

DAFTAR PUSTAKA
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa,Surabaya,usaha Nasional,1983
Elizabeth B. Hurlock, Pisikologi Perkembangan, Jakarta: Penerbit Erlangga,1980
Siti Rahayu Buditomo, Psikologi Perkembangan, Yogjakarta: Gajah Mada
University Press,2006.
Wiji Hidayati, Sri Purnama, Psikologi Perkembangan, Jogjakarta : Terass,2008
Siti Partini Suadiman, Perkembangan Peserta Didik, Yogjakarta : Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogjakarta, 2006
F.j.Monk, AMP.Knoers.Siti Rahayu Haditomo, Pisikologi Perkembangan,
Yogjakarta: Gajah Mada University Press.2006.